Najis Dalam Hukum Islam

Minggu, 01 September 20130 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم




     Dalam islam kita di tuntut untuk selalu bersih terutama di saat Shalat, tentu harus lebih bersih dalam masalah najis. Dalam postingan ini saya mencoba membahas masalah najis dan semoga bermanfaat untuk kita-kita. Amiin..


   Najis menurut syariat islam adalah benda yang kotor dan telah ada dalil yang menetapkannya.Najis wajib di bersihkan menurut cara yang telah tentukan oleh syara’ kerena akan jadi penghalang dalam beribadah kepada ALLAH. Yang termasuk benda-benda najis seperti :

a.    Bangkai, kecuali manusia,ikan dan belalang
b.    Darah
c.    Nanah
d.    Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur
e.    Anjing
f.     Babi
g.    Minuman keras seperti arak dan sebagainya
h.    Bagian anggota badan binatang yang terpisah karena di potong dan sebagainya selagi hidup.

Pembagian najis

     Menurut ahli fikih, najis di bagi manjadi tiga:

a.    Najis Mukhaffafah (ringan) seperti air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibu.

b.    Najis mughalazah (berat) seperti: najis anjing dan babi serta keturunannya.

c.    Najis Muthawasitha (sedang): ialah najis yang selain dari dua najis tersebut di atas, sepeti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang kecuali air mani, barang cair yang memabukan, susu hewan yang tidak halal di makan,bangkai,juga tulang dan bulunya, kecuali bangkai manusia,ikan dan belalang.

Najis Muthawasithah dapat di bagi menjadi 2, yaitu :

1). Naijs ‘ainiya: ialah najis yang berujud, yakni yang Nampak dapat di lihat.
2).Najis hukmiyah: ialah najis yang tidak kelihatan bendanya seperti bekas             kencing atau arak yang sudah kering dan sebagainya.
     
       Najis yang keberadaannya dimaafkan, tidak wajib dicuci, atau dibersihkan bila menempel pada badan, pakaian, atau tempat shalat diantaranya :

a.    Darah dari binatang yang tidak mengalir darahnya seperti nyamuk
b.    Nanah bisul meski bercampur darah atau tidak

       Selain itu ada beberapa najis yang jatuh di air atau zat cair yang dimaafkan
untuk dipakai antara lain :

a.    Bulu yang najis tapi jumlahnya sedikit
b.    Najis yang tidak terlihat mata karena sedikit
c.    Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir, seperti ; nyamuk, kecoa, kutu, lalat, dan lainnya
d.    Paruh burung atau mulut tikus yang bersentuhan dengan air
e.    Debu yang bercampur najis

     Cara Menghilangkan Najis

a.    Barang yang kena najis mughalazhah seperti jilatan anjing atau babi, wajib dibasuhi 7 kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanah
b.    Barang yang terkena najis muthawasithah dapat suci dengan dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya ( warna, bau, dan rasanya ) itu hilang. Namun lebih baik lagi bila disiram sebanyak 3 kali
c.    Barang yang terkena najis mukhafafah cukup diperciki air pada tempat najis itu
d.    Untuk najis hukmiyah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis itu
e.    Najis ainiyah yang masih tertinggal zat, warna, easa dan baunya, cara mencucinya cukup dengan menghilangkan zat, rasa, bau dan warnanya saja.

       Nah..demikian akhirnya postingan saya, saya harap temen-temen dapat di mengerti dan semoga dapat di amalkan. AMIIN..!

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MUHAMMAD EDI SUSONO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger